Hari itu adalah kali pertama aku merasakan sedih yang teramat dalam hidupku. kehidupan yang aku jalani sebelumnya aku tak pernah merasakan sedih yang seperti itu.
Dimana hari itu ialah hari terakhir kami berkumpul untuk jarak waktu yang mungkin akan terasa lama bagiku, pada saat itu aku membayangkan tidak akan bisa melihat keluargaku tersayang, padahal jaringan internet, 3G, Skype, FB dan kawan-kawannya sudah marak dikenal dan aku pun hampir semua jenis jejaring sosial seperti itu punya akunnya tapi entah kenapa aku merasakan sedih seperti itu.
Saat itu rasanya aku ingin menangis dan mengeluarkan semua air mataku tapi tidak bisa yang keluar hanya sa kecret, karena memang aku tak bisa menangis walapun sesedih apapun yang aku rasakan, aku juga ingin berteriak se keras-kerasnya tapi itupun tak bisa aku lakukan karena malu banyak orang..
Aku coba tahan rasa sedih ini dan berharap rasa sedih ini berujung dengan kebahagiaan yang tiada tara nanti, toh aku pergi juga bukan untuk main tapi untuk meraih azzam yang aku rencanakan insyaalla termasuk bagian dari ibadahku..Amiin..
Mulai lah langkah pertamaku aku gerakan untuk meninggalkan mereka yang aku sayangi dan kasihi dengan membalikan bada sambil menahan rasa sedih yang teramat, langkah demi langkah aku gerakan kakiku dengan sesekali aku coba menoleh kebelakang, masih terlihat lambaian tangan mereka untuku rasanya aku ingin kembali lagi menemui mereka tapi tidak bisa karena aku sudah berada dalam ruangan yang terpisah dari mereka, akupun kembali meneruskan langkah ku, sampai lah di tempat pengecekan surat-surat keberangkatanku, sambil menunggu selesai pengecekan aku coba melihat kembali ke arah keluargaku tersayang dan ternyata mereka telah luput dari pandanganku, sungguh aku ingin menangis kembali dan lolongseran di atas tanah tapi untungnya disana sudah keramik semua, tidak ada tanah sedikitpun akhirnya aku mengurungkan niatku..hehe
Dari sini mulailah aku berusaha sekuat kekuatanku untuk tidak merasakan rasa sedih itu kembali menghampiriku, sesaat kemudian terdengarlah pengumuman keberangkatan Garuda Airlines yang akan aku tunggangi, terdengarlah pengumuman agar aku munuju pintu arah masuk dan dilakukan kembali pengecekan no kursi yang akan saya duduki, dan alhamdulillah kursi tempat saya ini berada di samping kiri kapal Garuda Airlines aku sangat senang sekali karena memang itu lah tempat yang aku harapakan dari dulu sebelum aku lahir di dunia ini..hehe..supaya aku bisa menikmati pemamdangan dari atas kapal, dan ternyata subhanallah ketika kapal yang aku naiki itu berada di awang-awang dan aku melihat kebawah sungguh semuanya biru tak terlihat sedikitpun daratan, muncullah dalam pikrianku sungguh aku ini manusia hina yang begitu kecil dihadapanNya tapi kenapa aku ini tak tahu terimakasih pada pengurus bumi dan semua isinya, padahal kalau lah Allah Azzawajala mau, di oyagken saetik ge pinuh tah cai teh moal aya nyesa daratan teh..asa t pantes sombong teh mikir atuh mikir, nikmat mana lagi yang kamu dustakan Ruhul Jadid..??
Lalu ketika aku sedang melamun seperti itu tiba-tiba muncul dihadapanku se sosok wanita dengan penampilan menarik dan memukul pundaku. seketika itu membuyar lah semua lamunanku "Bapak maaf tasnya di taro di atas saja" sambil tersenyum ramah, oh rupanya dia peramugari petugas kapal, aku kira peri langit yang turun dari kayangan yang biasa para artist band lantunkan harapan buat mereka..hehe..""ogh ia, makasih mba sahutku" sambil berdiri meletakan tas ku di bagasi yang berada di atas kepala saya.
Perjalananku waktu itu kira-kira mengahabiskan waktu 8-9 jam berada di atas awang-awang, selama itu aku merasa di perlakukan seperti raja yang semuanya dilayani, semua kebutuhan di persiapkan dari mulai makanan, minuman, selimut, kecuali kalau mau ke kamar WC di suruh ngelayani sendiri..hehehe.
Akhirnya sampailah aku dibandara tempat kapal saya tunggangi mengeluarkan semua isi perutnya, setelah aku keluar dari perut kapal seketika itu aku merasakan suasana yang serba aneh karena memang di tempat ini kali pertama aku menginjakan kakiku, dari mulai bahasa, orang-orang yang aku temui semuanya berbeda dengan yang biasa aku temui sebelumnya, mereka besar-besar, berjenggot lagi...hehe..
Perasaanku mulai diserang rasa khawatir bagaimana aku bisa sampai ke tujuan utamaku, aku coba menelepon teranyata hp ku sudah tidak berfungsi karena aku masih memakai simcard bawaan dari habitat asal ku. dalam hati akupun berdoa mudah2an segalanya di mudahkan.
Akupun melangkahkan kakiku menuju arah pintu keluar dan ternyata ketika aku sampai di pintu kakak-kakaku tersayang sudah menunggu untuk menjemput sang adik, akupun sangat senang sekali, rasa khawatir dan bingung sebelumnya langsung kabur dari otaku setelah aku melihat kakak-kakaku yang tersenyum lebar menyambut kedatanganku, lalu kamipun mulai berpelukan melepas kangen karena memang sudah cukup lama kami tidak bertemu...:D
dan selanjutnya tidak bisa aku ceritakan karena terlalu bahagia sampai lupa apa yang harus aku ceritakan..hehehe...
"Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia kan keruh menggenang"
Dimana hari itu ialah hari terakhir kami berkumpul untuk jarak waktu yang mungkin akan terasa lama bagiku, pada saat itu aku membayangkan tidak akan bisa melihat keluargaku tersayang, padahal jaringan internet, 3G, Skype, FB dan kawan-kawannya sudah marak dikenal dan aku pun hampir semua jenis jejaring sosial seperti itu punya akunnya tapi entah kenapa aku merasakan sedih seperti itu.
Saat itu rasanya aku ingin menangis dan mengeluarkan semua air mataku tapi tidak bisa yang keluar hanya sa kecret, karena memang aku tak bisa menangis walapun sesedih apapun yang aku rasakan, aku juga ingin berteriak se keras-kerasnya tapi itupun tak bisa aku lakukan karena malu banyak orang..
Aku coba tahan rasa sedih ini dan berharap rasa sedih ini berujung dengan kebahagiaan yang tiada tara nanti, toh aku pergi juga bukan untuk main tapi untuk meraih azzam yang aku rencanakan insyaalla termasuk bagian dari ibadahku..Amiin..
Mulai lah langkah pertamaku aku gerakan untuk meninggalkan mereka yang aku sayangi dan kasihi dengan membalikan bada sambil menahan rasa sedih yang teramat, langkah demi langkah aku gerakan kakiku dengan sesekali aku coba menoleh kebelakang, masih terlihat lambaian tangan mereka untuku rasanya aku ingin kembali lagi menemui mereka tapi tidak bisa karena aku sudah berada dalam ruangan yang terpisah dari mereka, akupun kembali meneruskan langkah ku, sampai lah di tempat pengecekan surat-surat keberangkatanku, sambil menunggu selesai pengecekan aku coba melihat kembali ke arah keluargaku tersayang dan ternyata mereka telah luput dari pandanganku, sungguh aku ingin menangis kembali dan lolongseran di atas tanah tapi untungnya disana sudah keramik semua, tidak ada tanah sedikitpun akhirnya aku mengurungkan niatku..hehe
Dari sini mulailah aku berusaha sekuat kekuatanku untuk tidak merasakan rasa sedih itu kembali menghampiriku, sesaat kemudian terdengarlah pengumuman keberangkatan Garuda Airlines yang akan aku tunggangi, terdengarlah pengumuman agar aku munuju pintu arah masuk dan dilakukan kembali pengecekan no kursi yang akan saya duduki, dan alhamdulillah kursi tempat saya ini berada di samping kiri kapal Garuda Airlines aku sangat senang sekali karena memang itu lah tempat yang aku harapakan dari dulu sebelum aku lahir di dunia ini..hehe..supaya aku bisa menikmati pemamdangan dari atas kapal, dan ternyata subhanallah ketika kapal yang aku naiki itu berada di awang-awang dan aku melihat kebawah sungguh semuanya biru tak terlihat sedikitpun daratan, muncullah dalam pikrianku sungguh aku ini manusia hina yang begitu kecil dihadapanNya tapi kenapa aku ini tak tahu terimakasih pada pengurus bumi dan semua isinya, padahal kalau lah Allah Azzawajala mau, di oyagken saetik ge pinuh tah cai teh moal aya nyesa daratan teh..asa t pantes sombong teh mikir atuh mikir, nikmat mana lagi yang kamu dustakan Ruhul Jadid..??
Lalu ketika aku sedang melamun seperti itu tiba-tiba muncul dihadapanku se sosok wanita dengan penampilan menarik dan memukul pundaku. seketika itu membuyar lah semua lamunanku "Bapak maaf tasnya di taro di atas saja" sambil tersenyum ramah, oh rupanya dia peramugari petugas kapal, aku kira peri langit yang turun dari kayangan yang biasa para artist band lantunkan harapan buat mereka..hehe..""ogh ia, makasih mba sahutku" sambil berdiri meletakan tas ku di bagasi yang berada di atas kepala saya.
Perjalananku waktu itu kira-kira mengahabiskan waktu 8-9 jam berada di atas awang-awang, selama itu aku merasa di perlakukan seperti raja yang semuanya dilayani, semua kebutuhan di persiapkan dari mulai makanan, minuman, selimut, kecuali kalau mau ke kamar WC di suruh ngelayani sendiri..hehehe.
Akhirnya sampailah aku dibandara tempat kapal saya tunggangi mengeluarkan semua isi perutnya, setelah aku keluar dari perut kapal seketika itu aku merasakan suasana yang serba aneh karena memang di tempat ini kali pertama aku menginjakan kakiku, dari mulai bahasa, orang-orang yang aku temui semuanya berbeda dengan yang biasa aku temui sebelumnya, mereka besar-besar, berjenggot lagi...hehe..
Perasaanku mulai diserang rasa khawatir bagaimana aku bisa sampai ke tujuan utamaku, aku coba menelepon teranyata hp ku sudah tidak berfungsi karena aku masih memakai simcard bawaan dari habitat asal ku. dalam hati akupun berdoa mudah2an segalanya di mudahkan.
Akupun melangkahkan kakiku menuju arah pintu keluar dan ternyata ketika aku sampai di pintu kakak-kakaku tersayang sudah menunggu untuk menjemput sang adik, akupun sangat senang sekali, rasa khawatir dan bingung sebelumnya langsung kabur dari otaku setelah aku melihat kakak-kakaku yang tersenyum lebar menyambut kedatanganku, lalu kamipun mulai berpelukan melepas kangen karena memang sudah cukup lama kami tidak bertemu...:D
dan selanjutnya tidak bisa aku ceritakan karena terlalu bahagia sampai lupa apa yang harus aku ceritakan..hehehe...
"Orang pandai dan beradab tak kan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Pergilah, kan kau dapatkan pengganti dari kerabat dan teman
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang
Aku melihat air yang diam menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih jika tidak dia kan keruh menggenang"
Best bets for soccer today - Sports Toto
ReplyDeleteToday, we're going to tell you a few key to sporting100 checking into soccer betting apps. 1xbet korean of the febcasino.com most popular soccer betting options and https://tricktactoe.com/ which jancasino.com ones will